Jumat, 03 Juni 2016

4 LANGKAH CARA CEPAT BELAJAR MEMBACA AL QURAN

4 Langkah Cara Cepat Belajar Membaca Al Quran
LANGKAH PERTAMA: CARA CEPAT BELAJAR MEMBACA AL QURAN ADALAH NIAT
Adalah luar biasa, jika Anda mau membaca artikel Cara Cepat Belajar Membaca Al Quran ini. Tahukah Anda, 60% penduduk Indonesia masih belum bisa membaca Al Quran. Miris memang, padahal Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia.
Anda tidak perlu malu, jika saat ini masih belum bisa membaca Al Quran, selama Anda masih mau belajar. Yang perlu malu adalah mereka yang tidak punya niat dalam hatinya mau belajar membaca al Quran. Membuka facebook setiap hari, tepi membuka al Quran begitu jarangnya. Membeli hand phone mahal bisa, membuku Al Quran dan buku cara membaca Al Quran begitu berat.
Kenapa?
Niat yang tidak ada. Saya yakin, jika ada niat, dia akan mampu.
Saya yakin, jika Anda membaca artikel ini, Anda punya niat untuk bisa membaca Al Quran atau punya niat ingin mengajarkan membaca Al Quran. Saya menghargai niat Anda. Baik Anda yang mau belajar atau Anda mau mengajarkan kepada orang lain, maka langkah pertama yang perlu kita tanamkan ke hati orang yang mau belajar adalah memiliki niat yang kuat. Dan terpenting, niat yang ikhlas karena Allah semata.

Langkah Kedua Cara Cepat Belajar Membaca Al Quran Adalah Memahami Kebaikannya

Mungkin, motivasi orang yang kecil untuk belajar membaca al Quran adalah karena belum memahami kebaikan yang akan dia dapatkan jika mau membaca Al Quran.
Coba kita simak, beberapa hadist yang menjelaskan kebaikan yang akan didapatkan bagi pembaca Al Quran:
Sabda Nabi Muhammad saw: “Sebaik-baik kalian adalah siapa yang memperlajari al-Qur’an dan mengamalkannya.” (HR. Bukhari)
Sabda Nabi Muhammad saw: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” (HR. At-Tirmidzi).
Sabda Nabi Muhammad saw: “Perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedang ia hafal dengannya bersama para malaikat yang suci dan mulia, sedang perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedang ia senantiasa melakukannya meskipun hal itu sulit baginya maka baginya dua pahala.” (Muttafaq ‘alaih).
Siapa saja membaca al-Qur’an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya dan sinarnya bagaikan sinar matahari, dan dikenakan pada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya pun bertanya, ‘bagaimana dipakaikan kepda kami semuanya itu?’ Dijawab, ‘karena anakmu telah membawa al-Qur’an”. (HR. Al-Hakim).
Sabda Nabi Muhammad saw: “Bacalah al-Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para ahlinya.” (HR. Muslim) Dan sabda beliau Nabi Muhammad saw: “Puasa dan Al-Qur’an keduanya akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat…” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
Dan masih banyak lagi, baik Hadist maupun ayat Al Quran yang jika dibahas semua disini akan sangat panjang. Saya cukupkan dulu beberapa hadist yang sudah menggambarkan bagaimana manfaat dari membaca Al Quran.
Nah, ingat-ingat manfaat ini, hujamkan dalam hati supaya kita mendapatkannya.
Bukan karena malu, bukan karena ini mendapatkan pujian, tetapi karena ingin mendapatkan balasan dan ridha Allah semata.
Malu harus. Tapi bukan malu kepada manusia, tetapi malu kepada Allah dimana kita diberikan mata, kemampuan membaca, dan kemampuan secara ekonomi (semua itu nikmat dari Allah) tapi masih belum bisa membaca Al Quran.

Langkah Ketiga: Luangkan Waktu Yang Cukup

Ironis memang, mengapa banyak orang yang “tidak punya waktu” untuk belajar membaca al Quran. Padahal waktu yang kita miliki adalah nikmat dari Allah tetapi begitu sulit menyisihkan waktu untuk belajar membaca Al Quran.
Mungkin Anda berkata, saya membutuhkan metode Cara Cepat Belajar Membaca Al Quran karena waktu saya yang sempit. Ya, tentu saja.
Mari kita renungkan, waktu milik Allah, diri kita milik Allah, tapi mengapa waktu untuk membaca kalam Allah begitu sulit?
OK, nanti kita akan bahas cara atau metode agar kita bisa belajar secara cepat. Namun yang terpenting adalah, apakah setelah bisa nanti ada waktu untuk membacanya secara rutin?
Sebenarnya, bukan tidak ada waktu. Tapi, sejauh mana Anda memprioritaskan hal ini. Jika Anda masih mengatakan tidak ada waktu untuk belajar dan membaca Al Quran, artinya aktivitas lain jauh lebih penting. Sebenarnya Anda punya waktu.
Anda akan lebih cepat pintar atau pandai membaca Al Quran jika waktu yang dialokasikan cukup. Semakin banyak waktu yang dialokasikan, akan semakin cepat lancar atau fasih.

Langkah Keempat: Gunakan Metode Cara Cepat Membaca Al Quran

Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini, sangat memungkinkan untuk melahirkan sebuah metode atau cara yang mempercepat proses belajar membaca. Saya tidak menafikan metode lama, yang saya lakukan waktu masih kecil dulu. Terbukti efektif dan hasilnya cukup melekat.
Kita juga tidak perlu alergi dengan metode baru, hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan kita bisa belajar dengan cepat. Sekarang sudah banyak dikembangkan teknik, cara, metode  atau apa pun namanya yang bisa mempermudah cara kita belajar membaca Al Quran.
Salah satu yang fenomenal adalah metode Iqra. Kemudian dikembangkan lagi menjadi berbagai metode lagi seperti metode Ummi dan metode Albana. Semuanya untuk mempermudah (bukan menyulitkan) umat Islam untuk membaca Al Quran. Kenapa harus alergi?
Menurut sepengetahuan saya, metode Iqra, Albana, dan Ummi adalah sebuah metode yang memberikan penanaman kebiasaan yang baik dan benar dalam membaca Al Quran. Hasilnya luar biasa, banyak sekolah yang sudah menerapkan metode ini. Anak saya di sekolahnya menggunakan metode Ummi.
Termasuk yang terbaru adalah metode Rubaiyat. Agak berbeda dengan metode sebelumnya yang fokus menanamkan kebiasaan dan konsistensi, metode Rubaiyat adalah fokusnya pada kecepatan dan kemudahan untuk segera bisa membaca. Nah, jika Anda orang dewasa yang cukup sibuk, metode ini cocok untuk Anda.
Metode Rubaiyat sudah diuji selama 15 tahun dan baru diluncurkan beberapa tahun ini, bisa menjadi alternatif bagi Anda yang sibut dan ingin cepat bisa membaca Al Quran. Keunggulan lainnya adalah Anda bisa belajar secara mandiri.
Memang, tidak akan langsung lancar dan fasih benar. Target utamanya adalah bisa dulu. Tentu harus dilanjutkan belajarnya dengan tahsin agar bacaanya tartil, tapi bukan ini tujuan utama metode rubaiyat. Jika Anda mau menggunakan metode rubaiyat, Anda bisa belajar mandiri dengan buku dan video yang bisa Anda putar di rumah.
Anda bisa memesan Buku dan DVD Metode Rubaiyat disini jika mau.

Penutup

Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang membaca satu huruf kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).
Bagi yang sudah biasa membaca Al Quran, pertahankan dan tingkatkan. Bagi yang belum biasa, yuk biasakan. Bagi yang belum bisa, yuk kita mulai belajar membaca al Quran.
Mudah-mudahan artikel 4 Langkah Cara Cepat Belajar Membaca Al Quran ini bermanfaat untuk Anda.

Kamis, 02 Juni 2016

Klasifikasi media pembelajaran menurut pakar :

1. Klasifikasi media pembelajaran menurut Azhar Arshad
Klasifikasi sumber belajar tidak jauh berbeda dengan bentuknya. Klasifikasi sumber belajar menurut Degeng dalam Azhar Arshad (2006) adalah sebagai berikut:
  1. Pesan (Apa informasi yang ditransmisikan?)
  2. Orang (Siapa/Apakah yang melakukan transmisi?)
  3. Bahan (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
  4. Alat (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
  5. Teknik (Bagaimana informasi itu ditransmisikan?)
  6. Lingkungan/Latar (Di mana ditransmisikan?)
2. Klasifikasi media pembelajaran menurut Rudy Bretz
Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.
3. Klasifikasi media pembelajaran menurut Sudjana dan Ahmad Rifa’i
Sudjana dan Ahmad Rifa’i membedakan atau mengklasifikasikan media ke dalam empat kelompok, yaitu media grafis (dua dimensi), misalnya gambar, foto, dan grafik. Media tiga dimensi, misalnya model susun dan model kerja. Media proyeksi, misalnya OHP dan media lingkungan (alam).
4. Klasifikasi media pembelajaran menurut R. Murry Thomas
Menurut R. Murry Thomas media diklasifikasikan berdasarkan jenjang pengalaman , yaitu: (1) Pengalaman dari benda asli (reliefe experience), misalnya bola. (2) Pengalaman dari benda tiruan (sudstitude of reliefe experience) misalnya gambar dan foto. (3) Pengalaman dari kata-kata (word only), misalnya buku dan program radio.
5. Klasifikasi media pembelajaran menurut Soeparno
  • Klasifikasi media berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi: (a) media yang memiliki karakteristik tunggal, misalnya radio. (b) media yang memiliki karakteristik  ganda, misalnya film dan TV.
  • Klasifikasi media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan menjadi:  (a) Lama presentasi yaitu presentasi sekilas, misalnya TV, dan presentasi tak sekilas, misalnya OHP. (b) sifat presentasi yaitu presentasi kontinyu, misalnya TV, dan presentasi tak kontinyu, misalnya OHP.

  • Klasifikasi media berdasarkan pemakainya, dapatdibedakan menjadi (a) berdasarkan jumlah pemakai, yaitu media untuk kelas besar, kelas kecil, dan belajar individual, (b) berdasarkan usia dan tingkat pendidikan pemakai, yaitu media untuk TK, SD, SMP, SMU, dan PT.